Bengkulu - Flamboyan
Sejak adanya kebijakan pemerintah terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada tahun 2005 BPS (Badan Pusat Statistik) menjadi sorotan publik. pro dan kontra selalu menyertai setiap data yang dipublikasikan oleh BPS. Hal ini mendorong BPS untuk melakukan perubahan dalam hal meningkatkan kualitas data yang dihasilkan.
Dalam rangka Hari Statistik Nasional yang jatuh pada tanggal 26 September 2013, BPS Bengkulu mengadakan seminar mengenai Pemanfaatan Data Statistik sebagai Dasar Perencanaan dan Pengambilan Keputusan, dimana dihadirkan pembicara yang berkompeten di bidangnya, diantaranya Dr.Ir. Ketut Sukiyono, DipAgEc, MEc selaku staf pengajar Pascasarjana Magister Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Ir. Trismartono Putwanto Selaku Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, DAn Puji A.Kurniawan, S.Si, MA selaku Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Bengkulu.
Dalam paparannya masing masing narasumber memberikan penjelasan dimana Dr.Ir. Ketut Sukiyono, DipAgEc, MEc menjelaskan bahwa saat ini semua lembaga baik lembaga formal maupun non formal perlu berbenah diri, jika tidak ingin tergilas arus era globalisasi. berbenah diri disini diartikan institusi atau lembaga ini perlu dan wajib dikelola dengan baik agar pelayanan atau program yang dihasilkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan atau kepuasan konsumen. pada bagian lain Dr.Ir. Ketut Sukiyono, DipAgEc, MEc," menjelaskan beberapa keuntungan yang diperoleh dalam memanfaatkan data BPS diantaranya menjadi alternatif untuk mendapat jawaban yang tidak didapat dari penelitian dengan data primer dan menjadi alat komparasi dengan data yang telah ada untuk mencari perbedaan dengan temuan yang baru, serta menghemat biaya dan waktu.
kemudian pada bagian lain Ir. Trismartono Putwanto menjelaskan bahwa adanya Sensus Pertanian ST2013 pada bulan Mei 2013 lalu sangat bermanfaat dalam hal pengembangan kawasan pertanian maupun perencanaan pembangunan ke depan, karena saat ini telah terjadi alih fungsi lahan produktif yang dijadikan kawasan perkantoran dan perumahan dan beralih ke komoditas lain seperti kelapa sawit, karet bahkan pertambangan. karena akurasi data terhadap luas lahan pertanian/persawahan yang ada sangat diperlukan..
kemudian di akhir Paparan, Puji A.Kurniawan, S.Si, MA, lebih menyoroti tentang tantangan yang dihadapi oleh BPS, yang tidak hanya berasal dari pihak internal saja, tetapi juga dari pihak eksternal. tantangan internal disini berupa implementasi gerakan perubahan dalam mewujudkan data yang berkualitas sedang tantangan eksternal adalah bagaimana agar data BPS digunakan dalam pengambilan keputusan serta peran BPS dalam mewujudkan sistem statistik Nasional Regional.
Dapat disimpulkan bahwa peran data statistik informasi sangat penting tidak hanya dalam hal perencanaan pembangunan saja, tetapi juga dapat menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan itu sendiri. (Imsan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar