Kemarin Majelis Kehormatan memeriksa sembilan saksi terkait kasus suap, yang melibatkan Akil Mokhtar. apa saja hasil pemeriksaan tersebut.? penyiar KBR68H Agus Lukman dan Rumondang Nainggolan dengan anggota Majelis Kehormatan Hikmahanto Juwana melakukan perbincangan dalam acara Sarapan Pagi KBR 68H.
Dalam perbincangan kali ini Hikmahanto Juwana mengungkapkan bahwa,"kalau kesimpulan tentang masalah yang ada saat ini, pihaknya belum dapat memberikan kesimpulan, karena proses ini terus berlangsung. untuk diketahui bahwa proses ini memang menurut ketentuan proses terbuk, tetapi tentunnya kami bisa mengatakan bahwa ini tertutup. dengan adanya permasalahan yang saat ini merundung Mahkamah konstitusi, pihaknya berpendapat bahwa sebaiknya masalah ini tetap terbuka dan membiarkan kepada publik untuk bisa melihat proses ini secara transparan. akan tetapi pihaknya masih berpegang teguh pada tidak akan mengambil kesimpulan apapun sampai pada saatnya. praduga tak bersalah tetap dikedepankan, sehingga prinsip praduga tak bersalah tidak dilanggar. publik dipersilahkan mendengar lalu kemudian tinggal mengambil kesimpulan sendiri, dan tidak ingin mengambil kesimpulan yang masih terlalu prematur karena prosesnya masih berjalan.
Disinggung mengenai masalah kesimpulan lainnya yang diambil, apakah akan mempengaruhi proses hukumnya nanti, Hikmawanto mengatakan,"bahwa pihaknya telah mengambil keputusan bahwa keputusan pertama bahwa tidak ada perbuatan tercela atau pelanggaran kode etik, tapi bila itu terjadi akan berhenti sampai disitu. tetapi kalau ternyata ada perilaku yang tidak patut lalu ada yang dilanggar lalu pihaknya akan menyampaikan keputusan ini kepada Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi, nanti Wakil Ketua akan meminta presiden untuk memberhentikan dengan tidak hormat Pak Akil Mokhtar.
Selanjutnya Juwana juga mengatakan tidak berani menyampaikan kesimpulan dari keterangan
saksi-saksi terkait apakah ada kasus sengketa pilkada lainnya terungkap dalam pemeriksaan kemarin . sehingga pihaknya juga belum berani memutuskan apakah Pak Akil dalam hal ini bersalah. Majelis kehormatan akan menampung semua pengaduan-pengaduan dari pihak lain saat proses ini sedang berlangsung. dan menurutnya pihaknya mempunyai waktu 90 hari untuk menentukan target yang bakal diumumkan tetapi pihaknya tidak akan menggunakan 90 hari tersebut. pihaknya akan bekerja secara cepat tapi juga harus akurat, karena ini kaitannya dengan nasib orang. jadi harus bekerja cepat apalagi masyarakat sudah sangat menurun tingkat kepercayaannya terhadap Mahkamah Konstitusi sehingga proses ini tidak bisa lama-lama. oleh karena itu kalau dilihat ini para profesor yang ditunjuk jadi Majelis Kehormatan, bahkan beliau-beliau yang sudah senior bersedia bekerja secara maraton untuk turut memperbaiki Mahkamah Konstitusi dengan proses ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar